Design
Pendidikan
CIMAHI -DINAMIKA KEADILAN.COM- Hari pertama masuk sekolah, siswa SLBN A Citeureup, Kota Cimahi mengikuti upacara bendera di sekolah, Senin (9/1/2023). Hal tersebut adalah kegiatan pertama yang diikuti oleh 200-an siswa pada hari pertama masuk sekolah di semester 2 (genap) ini.
Kepala SLBN A Citeureup, Sudarman menuturkan, usai mengikuti upacara bendera, para siswa mulai mengikuti pembelajaran sesuai dengan yang sudah diprogramkan.
"Saya juga akan supervisi ke setiap kelas untuk melakukan evaluasi dan monitoring berapa siswa yang belum masuk di hari pertama ini, baik bagi siswa di asrama ataupun yang tinggal di Cimahi dan sekitarnya," ungkapnya.
Ia menambahkan, sebagian kecil siswa asrama yang tinggal di luar kota, bahkan luar Pulau Jawa belum kembali ke asrama. "Mungkin masih ada kerinduan dengan keluarga, biasanya sehari dua hari sudah kembali ke sekolah," tambahnya.
Sudarman pun mendorong seluruh guru agar fokus menggali potensi anak. "Kita sudah tekankan kepada guru untuk sungguh-sungguh menggali potensi anak dalam upaya kemandiriannya," ucapnya.
Ini terlihat dengan adanya persiapan khusus bagi siswa yang akan mengikuti ujian akhir.
Sudarman juga menunjukkan telah terasahnya karakter empati dari para siswa. Ini terlihat ketika siswa SLBN non-tunanetra menjadi guide atau penunjuk jalan bagi siswa tunanetra. "Siswa mengolah rasa empati yang muncul dengan sendirinya yang didorong oleh situasi keberagaman (di sekolah)," tutupnya.***
Hari Pertama Masuk Sekolah, Siswa SLBN A Citeureup Ikuti Upacara Bendera
CIMAHI -DINAMIKA KEADILAN.COM- Hari pertama masuk sekolah, siswa SLBN A Citeureup, Kota Cimahi mengikuti upacara bendera di sekolah, Senin (9/1/2023). Hal tersebut adalah kegiatan pertama yang diikuti oleh 200-an siswa pada hari pertama masuk sekolah di semester 2 (genap) ini.
Kepala SLBN A Citeureup, Sudarman menuturkan, usai mengikuti upacara bendera, para siswa mulai mengikuti pembelajaran sesuai dengan yang sudah diprogramkan.
"Saya juga akan supervisi ke setiap kelas untuk melakukan evaluasi dan monitoring berapa siswa yang belum masuk di hari pertama ini, baik bagi siswa di asrama ataupun yang tinggal di Cimahi dan sekitarnya," ungkapnya.
Ia menambahkan, sebagian kecil siswa asrama yang tinggal di luar kota, bahkan luar Pulau Jawa belum kembali ke asrama. "Mungkin masih ada kerinduan dengan keluarga, biasanya sehari dua hari sudah kembali ke sekolah," tambahnya.
Sudarman pun mendorong seluruh guru agar fokus menggali potensi anak. "Kita sudah tekankan kepada guru untuk sungguh-sungguh menggali potensi anak dalam upaya kemandiriannya," ucapnya.
Ini terlihat dengan adanya persiapan khusus bagi siswa yang akan mengikuti ujian akhir.
Sudarman juga menunjukkan telah terasahnya karakter empati dari para siswa. Ini terlihat ketika siswa SLBN non-tunanetra menjadi guide atau penunjuk jalan bagi siswa tunanetra. "Siswa mengolah rasa empati yang muncul dengan sendirinya yang didorong oleh situasi keberagaman (di sekolah)," tutupnya.***
Via
Design
Post a Comment